Tanggung Jawab Ayah Bukan Cuma Nafkah, Ini Alasannya

Mendirikan Salat, Amar makruf Nahi Munkar dan Sabar

tanggung jawab ayah

 

يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar

dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman : 17)

 

Selanjutnya, dalam mendidik anak, ayah bertanggung jawab untuk mendidik anaknya salat.

Selain salat mencegah dari perbuatan keji dan munkar, setiap orang juga wajib menyuruh mengerjakan yang baik.

Menyuruh mengerjakan hal yang baik artinya setiap muslim berkewajiban menyampaikan kebenaran agama Allah, singkatnya dakwah.

Jangan membayangkan dakwah itu harus menjadi ustadz, Allah mewajibkan setiap muslim menyampaikan, walau satu ayat saja.

Dengan menyuruh orang lain mengerjakan kebaikan, secara otomatis, setiap orang yang berdakwah, harus juga menjalankan apa yang dia nasehati untuk orang lain.

 

Nahi munkar adalah mencegah orang lain dari berbuat kemungkaran.

Mungkin ini lah bagian yang umat muslim Indonesia paling sedikit melakukannya.

Menjalankan nahi munkar bukan hal yang mudah, karena ini mencegah keburukan yang orang lain lakukan.

Tentu saja ini pekerjaan yang menyebabkan si pelaku maksiat merasa terganggu.

Karena itulah sabar juga termasuk dalam pendidikan usia dini dalam Islam.

Dan ini tanggung jawab ayah untuk mengajarkannya. Namun. Sudahkah sang ayah mengerjakannya, sebelum mengajarkannya kepada si anak?

 

Halaman berikutnya; tidak boleh angkuh…

Tinggalkan Balasan

  • Post author: