IQ Adalah Penentu Kesuksesan. Seberapa Pengaruhnya?

IQ adalah sebagian kecil anugrah yang Allah berikan kepada kita, tapi sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan IQ?

Nah perlu kamu ketahui, banyak orang yang berpikiran bahwa IQ adalah salah satu faktor penentu kesuksesan seseorang.

Namun seringkali ia tak paham dengan definisi IQ itu sendiri. Untuk itu, kita harus mengetahui dan lebih paham mengenai IQ.

iq adalah

 

IQ adalah ?

IQ adalah istilah yang biasa dipergunakan untuk menjelaskan tingkatan kemampuan otak kiri seseorang.

Seringkali, IQ dijadikan sebuah indikator untuk mengukur kemampuan.

Yaitu kemampuan berpikir, berkomunikasi, mengetahui, memahami, menganalisis, menentukan, dan menjelaskan sesuatu yang dimiliki oleh seseorang.

 

Istilah IQ adalah singkatan dari Intelligence Quotient.

Suatu indikasi kecerdasan intelektual, kemampuan menganalisis suatu objek, atau logika seseorang.

Karena itulah, IQ memiliki keterkaitan dengan keterampilan berbicara, kesadaran akan sesuatu di sekelilingnya, penguasaan ilmu eksak, atau kemampuan-kemampuan otak kiri lainnya.

 

Tes IQ adalah sebuah tes yang dilakukan untuk menentukan tingkat, kemampuan-kemampuan yang telah disebut di atas, dari seseorang.

Setelah kita mengetahui pengertian  IQ itu, kita juga harus mengetahui sepuluh tingkatan-tingkatan IQ manusia.

 

Kesepuluh Tingakatan IQ Itu Adalah …

  1. Idiot (IQ: 0-29).

Orang yang ber-IQ 0-29 ini dikategorikan sebagai idiot.

Idiot adalah orang dengan tingkatan kecerdasan otak yang paling rendah.

Mereka yang ada pada kategori ini tidak mampu berkomunikasi, dan jika bisa hanya mampu mengucapkan sedikit kata-kata saja.

 

  1. Imbecile (IQ: 30-40).

Tingkat kedua dari yang terendah adalah kategori imbecile.

Anak-anak pada kategori ini masih harus bergantung kepada orang lain.

Walaupun begitu, ia sudah mampu untuk belajar berkomunikasi, makan, mandi, dan beberapa hal mudah lainnya dengan pengawasan dari orang lain.

 

Kecerdasannya anak imbecile ini sama dengan-anak anak normal pada usia 3 sampai dengan 7 tahun.

 

  1. Moron atau Debil/ Mentally Retarted (IQ: 50-69).

Anak-anak yang memiliki IQ pada tingkatan ini sampai tahap tertentu masih bisa dididik untuk belajar menulis, membaca, dan hitung- hitungan sederhana.

 

  1. Iq Dull / Borderline (IQ: 70-79).

Tingkatan kategori ini lebih baik dari ketiga kategori sebelumnya.

IQ borderline adalah tingkat kecerdasannya masih di bawah anak- anak normal.

 

  1. Normal Rendah/ Below Avarage (IQ: 80-89).

Tingkatan selanjutnya adalah kategori below avarage.

Anak-anak pada kategori IQ normal rendah sudah bisa disebut kelompok anak- anak normal, namun tingkatannya berada pada tingkat terendah.

Kategori below avarage ini tidak bisa terburu- buru dalam proses belajar

 

  1. Normal Sedang (IQ: 90-109).

Kategori normal sedang ini adalah kategori anak-anak normal.

Kebanyakan anak-anak berada pada tingkat ini. Pendidikan formal pun bisa diikutinya, namun akan sering menemukan kesulitan.

 

  1. Normal Tinggi/ Above Average (IQ: 110-119).

Kategori selanjutnya adalah normal tinggi.

Kategori normal tinggi ini adalah kelompok orang-orang dengan kemampuan normal, tetapi kemampuannya berada pada tingkatan yang tinggi.

 

  1. Cerdas/ Superior (IQ: 120-129).

Jika dilihat dari kemampuan otaknya, IQ superior adalah kategori individu yang sangat berpotensi berhasil dalam pendidikan formalnya.

Mereka seringkali berada di kelas-kelas umum dan memiliki nilai-nilai yang tinggi.

 

  1. Sangat Cerdas/ Very Superior / Gifted (IQ: 130-139).

Kategori very superior ini memiliki kemampuan yang lebih baik dalam hal menulis, membaca, dapat memahami ilmu-ilmu eksak dengan mudah.

Selain itu ia juga bijak mengatur keuangan, dan cepat memahami sesuatu.

 

Rata-rata, anak yang berada pada kategori very superior ini umumnya menonjol dalam faktor kesehatan, ketangkasan, dan kekuatan.

 

  1. Genius (IQ: 140+).

Kategori terakhir IQ adalah genius, inilah IQ tertinggi

Orang-orang yang berada pada kategori ini, memiliki kemampuan yang sangat luar biasa.

Mereka seringkali memiliki keahlian untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan mampu menemukan hal-hal baru walaupun tidak mengikuti pendidikan formal.

 

IQ Adalah Yang Utama Kata Bill Gates

Contoh orang-orang yang berada pada kategori genius ini adalah Albert Einstein.

IQ Einstein adalah 160, namun ternyata ada yang lebih cerdas yaitu Ainan Cawley dengan IQ 263.

Ini menjadikannya pemilik IQ tertinggi di muka bumi.

 

Mulai suka membaca buku kimia di umur 6 tahun, Singapore polytechnic pun menjadi tempatnya kursus kimia tingkat 3 pada umur 8 tahun.

Di umur 9 tahun, sekarang 20 tahun, anak dari Irlandia ini mengagetkan dunia karena 518 desimal pi telah dihapalnya.

 

Suatu ketika Bill Gates pendiri microsoft pernah berkata dalam sebuah wawancara…

“Bagi kami kuncinya, nomor satu, selama ini selalu memperkerjakan orang-orang cerdas.” ujarnya.

“tidak ada jalan lain, Anda harus memperkejakan orang-orang cerdas untuk membuat perangkat lunak.”

 

Tapi ternyata ada banyak penelitian yang menyimpulkan, orang-orang cerdas menciptakan pekerja yang lebih baik.

Ini artinya, karyawan bisa bekerja lebih baik disebabkan oleh cerdasnya pemimpin perusahaan.

 

Sikap Manis Lebih Disukai Perusahaan

Sebuah artikel Harvard Business Review menyebutkan kemampuan kognitif sesorang sepertinya menjadi faktor  utama, sebearapa cepat ia mampu belajar dan menguasi skillnya.

Namun selalu ada perdebatan diantara penelitian mengenai IQ tinggi adalah barometer sukses di dunia kerja.

 

D. Zachary Hambrick, psikolog dari Michigan State University menyebutkan, jika kita tidak terlalu cerdas, maka kuasai pengetahuan dan skill sebanyak-banyaknya.

 

Terlebih kebanyakan HRD di perushaan lebih mementingkan kemampuan bersikap baik di lingkungan kerja, dibanding IQ.

Bahkan sekarang mereka lebih mengutamakan tes kepribadian ketika menyeleksi calon karyawan, yang mereka sebut dengan kecerdasan emosional.

 

Kesimpulan

Sudah seharusnya kita sebagai umat manusia harus lebih bersyukur karena diberikan akal dan pikiran yang sehat dan baik.

Kesuksesan merupakan suatu pencapaian setelah berusaha dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh.

 

Kesuksesan seseorang tidak tergantung dari tinggi rendahnya IQ itu sendiri karena kesuksesan akan hadir ketika kita menjemputnya dengan jalan yang benar .

Jangan khawatir dengan rendahnya IQ yang kamu miliki karena kesuksesan seeorang diukur oleh kesungguhan dalam pencapaiannya, bukan dalam ketinggian IQ.

 

Hoerotunnisa

 

Baca juga ya 11 profesi freelance yang bisa jadi solusi saat badai PHK.

Tinggalkan Balasan