Steve Jobs Melarang Gadget Untuk Anak di Rumahnya

Tahun 2010 pendiri Apple, Steve Jobs, meluncurkan iPad untuk pertama kalinya, dengan beragam fitur gadget untuk anak.

Steve Jobs menggambarkan iPad sebagai perangkat yang luar biasa.

Dengan iPad konsumen akan merasakan pengalaman menjelajah terbaik dari yang pernah ada.

Diciptakan jauh lebih baik dari sekedar smartphone, bahkan dari laptop sekalipun, iPad adalah perangkat yang luar biasa, bahkan untuk anak-anak.

 

Adam Alter, Profesor Bisnis dan Psikologi, dari Universitas New York pada sebuah acara Ted bercerita…

Seorang jurnalis The New York Times mengadakan wawancara panjang dengan steve Jobs.

Di ujung wawancara ia bertanya pada steve jobs;

“Anak-anak Anda pasti suka iPad?”

Sang pendiri Apple, Steve Jobs menjawab, 

“Mereka belum pernah menggunakannya, di rumah, kami membatasi anak kami dalam menggunakan teknologi.”

Sang jurnalis pun terkejut, pendiri Apple tapi melarang anak bermain gadget?

gadget untuk anak
Sumber: https://www.apple.com/families/

 

Sebenarnya ini hal yang biasa terjadi di dunia teknologi, jadi jawaban sang pendiri apple yang melarang anak bermain gadget tidak mengherankan.

Contohnya The Waldorf School of the, sekolah yang lumayan dekat dari Silicon Valley.

Mereka tidak memperkenalkan gadget sampai anak-anak berada di kelas 8.

Sekolah ini bukan sekolah sembarangan, 75% dari orang tua siswa adalah petinggi teknologi di Silicon Valley.

Mungkin ini berbeda dengan di Indonesia, semakin banyak sekolah yang mewajibkan gadget untuk anak di sekolah sebagai media aktivitas belajar.

 

Menyita Sisa Waktu Yang Berkualitas

Selama 5 tahun Profesor Adam Alter mempelajari dampak layar pada kehidupan.

Grafik ini adalah rata-rata aktivitas 24 jam sehari 

gadget untuk anak
Grafik kegiatan selama 1 hari penuh di hari kerja

 

Kita tidur sekitar tujuh setengah atau 8 jam sehari, bekerja 8 hingga 1/2 hingga 9 jam sehari, setelah itu bekerja, ditambah waktu perjalanan.

Dilanjutkan dengan aktivitas bertahan hidup, seperti makan dan mandi dan mengurus anak-anak sekitar 3 jam sehari.

Sisanya adalah kotak putih paling sebelah kanan.

 

Kotak putih ini adalah waktu pribadi, waktu itu sangat penting bagi kita, itu lah aktivitas ‘sisi kemanusiaan” kita.

Kegiatan di kotak putih ini biasanya berupa, menjalankan hobi, melakukan hal yang kreatif, atau berkomunikasi dengan orang terdekat.

Sedangkan warna merah adalah waktu yang dihabiskan untuk menggunakan gadget.

 

pada 2007 adalah tahun Apple memperkenalkan iPhone pertama.

8 tahun kemudian warna merah semakin banyak menutup kotak putih.

2017 warna merah, waktu menggunakan gadget semakin menghabiskan si kotak putih.

di situlah sisi kemanusiaan Kita berada dan saat ini hanya dalam kotak yang sangat kecil.

 

Membuat Gelisah

Teknologi yang ada sekarang jelas ada manfaatnya.

Misalnya, karena teknologi yang dibawa gadget ini kita bisa berhubungan dengan orang dari jauh.

Atau beragam produk teknologi dengan fitur gadget untuk anak lainnya

Aplikasi pun begitu, ada yang bisa menambah manfaat, tapi ada juga yang harus dibatasi penggunaanya.

gadget untuk anak

 

Aplikasi sebelah kiri, jika Kita bertanya setelah mereka menggunakannya, bagaimana perasaan Anda sekarang?

Mereka mengatakan merasa senang dengan aplikasi ini.

Ini adalah aplikasi yang berisi konten relaksasi, olahraga, cuaca, membaca, pendidikan dan kesehatan. 

Dalam sehari, orang rata-rata menghabiskan 9 menit dalam penggunaanya.

 

Tetapi aplikasi sebelah kanan, membuat orang jauh kurang nyaman.

sekitar separuh dari penggunanya, Mereka merasa tidak nyaman setelah menggunakannya.

 

Yang menarik dari aplikasi seperti ini.

Aplikasi, jejaring sosial, game, hiburan, berita, penjelajahan web, setiap orang menghabiskan 27 menit sehari dalam penggunaannya.

Aneh ya?

 

Salah satu alasan kita berlama-lama pada aplikasi sebelah kanan, yang membuat kita tidak nyaman, adalah mereka menghilangkan stopping cue.

Stopping cue adalah isyarat untuk berhenti, waktunya ganti kegiatan, atau setelah ini lakukan hal lain.

Sebelum ada teknologi ini, isyarat berhenti ada di mana-mana.

 

Contohnya koran, yang ketika Kita sampai pada bagian akhir untuk dibaca, maka selesai, Kita lipat korannya, lalu Kita kesampingkan korannya.

Sama juga ketika membaca majalah, buku, Kita sampai ke akhir bab, selesai, tutup buku.

Acara TV pun begitu, semua acara akan ada akhirnya.

Setelah selesai, maka Kita akan punya waktu menunggu sampai  acara yang berikutnya tayang.

Jadi tanda atau isyarat untuk berhenti ada di mana-mana, dulu. 

 

Dibuat Supaya Tidak Bisa Berhenti

Sekarang cara kita mengkonsumsi media zaman sekarang, beda. Tidak lagi ada tanda berhenti.

Feeds berita, postingan terus saja mengalir dan seperti sumur yang tak berdasar.

Twitter, Facebook, Instagram, email, Whatsapp, berita, dan lainnya, Kita akan terus menerus membacanya.

 

Kalau hanya niat, “nanti antara jam 8 dan 9 malam saya tidak akan gunakan gadget saya”.

Tidak akan ampuh, percaya lah. Karena kondisi jam 8 dan jam 9 setiap harinya akan berbeda.

Jika Kita sebagai orang tua saja tidak membatasi diri, bagaimana bisa membatasi anak bermain gadget?

 

Sekarang coba niatkan ini;

saya tidak akan pernah menggunakan gadget saya ketika bersama keluarga.

Ini akan memberi isyarat bahwa setiap kali bersama keluarga, tidak ada gadget untuk saya, tidak ada gadget untuk anak, semua gadget minggir.

Di awal pasti berat, tetapi kedepan Kita akan terbiasa, sama seperti berhenti merokok.

 

iPad sebenarnya juga memberikan berbagai fitur untuk orang tua mengontrol penggunaan gadget untuk anak. Sayang terkadang kita tidak mengetahuinya.

Kontrol dari orang tua, diharapkan akan menghindari bahaya gadget untuk anak dan mencegah anak kecanduan gadget.

 

Pengganti Gadget Untuk Anak

Mulailah merubah ponsel Kita dengan mode pesawat ketika akhir pekan bersama keluarga.

dengan cara begini gadget Kita akan tetap bisa menjadi kamera, tetapi itu bukan menjadi ponsel lagi seperti biasanya.

Bahaya gadget untuk anak pun bisa kita hindari, Kita pun menjadi pengganti gadget untuk anak, seperti seharusnya.

Hidup kita menjadi lebih berwarna, lebih menarik, memiliki komunikasi yang lebih baik.

Kita akan benar-benar dekat dengan orang-orang sekeliling kita.

 

Kembalikan permainan anak seperti zaman dahulu, permainan anak yang lebih menggunakan aktivitas tubuh.

Seperti berlari-larian atau permainan tradisional yang biasa kita mainkan dulu. Belikan mereka buku cerita sebagai pengganti gadget untuk anak.

Bahkan menghapal Alquran bersama akan menjadi pengganti gadget untuk anak yang terbaik.

Sama seperti Steve Jobs, sang pendiri Apple yang membatasi gadget untuk anak, sudah seharusnya kita, yang hanya konsumen produknya, mencegah anak kecanduan gadget.

 

Baca juga ya, rekomendasi kartun-kartun yang layak untuk anak kita di sini. Atau 8 ide kegiatan ayah & anak saat bosan di rumah.

 

Tinggalkan Balasan