Nasyid Mesti Lebih “Cetar Membahana”

Ada apa sebenarnya dengan nasyid? Mengapa saya begitu antusias ingin memasyarakatkan nasyid kepada masyarakat atau mungkin bahkan dunia? Silakan simak ya …

nasyid 

 

Menurut Wikipedia, nasyid itu adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara. Biasanya merupakan nyanyian yang islami dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.

 

Nasyid Seni Yang Spesial

Itulah seni islami yang berisikan nasihat-nasihat dan menceritakan kisah-kisah tentang Islam. Berangkat dari sanalah saya ingin nasyid menjadi salah satu alternatif musik yang digemari masyarakat.

Tentu saja saya mempunyai alasan atas pendapat saya ini. Sebagai seorang guru, ya walau masih guru honorer sih, tapi saya sangat miris dengan perkembangan anak zaman sekarang, terutama  dari segi pergaulan. Kalian bisa bayangkan, anak kelas 1 SD hapal lagu-lagu percintaan dan dangdut  dengan polosnya. Ketika saya tanya itu lagu siapa dan bagaimana maknanya, mereka hanya bisa geleng-geleng kepala, padahal sudah jelas, lagu yang mereka bawakan itu ga bagus, selain belum pantas untuk usia mereka,   juga isi lagunya sama sekali tidak mendidik.

Mungkin sekilas terlihat biasa saja, tak berpengaruh. Sebagian orang, bahkan orang tua bangga ketika anaknya fasih menyanyikan lagu-lagu percintaan dan dangdut yang aneh menurut saya. Lha, kalau begitu Alquran bagaimana? Bukankah kita akan lebih bangga jika anak-anak kita hafal Alquran? Contohnya hafidz Indonesia yang ditayangkan sebuah TV swasta selama Ramadan, banyak anak di bawah lima tahun yang hafal Alquran mulai dari 5 juz sampai dengan 30 juz. Subhanallah….!

Berkenalan Dengan Nasyid

Selain itu, nasyid juga telah mengantarkan saya menjadi pribadi yang lebih baik. Itulah alasannya  mengapa saya ingin sekali ini menjadi jadi “cetar” membahana. Yaa,  jangan boy band dan girl band aja dong. Ini semua tentu dari Allah semata, tetapi perantaranya melalui nasyid inilah saya bisa lebih baik,  meski  masih jauh dari sempurna.

Setelah mengenalnya, saya menjadi tahu bagaimana bangkit saat terpuruk? Bagaimana kita menjalani hidup? Banyak lagu nasyid merangkum kesemuanya itu, sebut saja mereka group nasyid Edcoustic asal Bandung, mungkin kalian sudah tak asing lagi dengan mereka yang hanya beranggotakan dua orang, tetapi karyanya begitu luar biasa bukan? Mereka juga menciptakan lagu-lagu buat yang lain seperti Syaamil, Ali Sastra, Haris Isa, bahkan artis fenomenal Mely Goeslaw pun menyanyikan lagu yang diciptakan sang vokalis yaitu Deden Supriadi atau akrab disapa Kang Aden.

Dari Edcoustic inilah berawal, kenapa nasyid harus cetar, pengalaman pribadi sampai akhirnya terpuruk tapi setelah salah satu lagunya yaitu Muhasabah Cinta, saya bangkit dan karunia Allah tidak berhenti sampai saat itu, ternyata Allah mempertemukan saya langsung dengan personil Edcoustic.

Nasyid Mengalihkan Ke Sesuatu Yang Lebih Baik

Dari sanalah saya semakin berniat untuk beralih dari lagu-lagu pop band biasa yang banyak kisah percintaan, galau, dan sebagainya. Saya kuatkan untuk beralih kepada nasyid dan musik positif, karena ternyata bukan hanya sekedar  jadi hidangan telinga, tetapi juga jadi hidangan rohani yang membuat kita semakin ingat pada Yang Maha Pencipta, dan intinya jauh dari penggalauan,hehehe…!

 

Saya akan terus melanjutkan cita-cita kita bersama (saya dengan Kang Aden) yaitu memasyarakatkannya seperti saat waktu-waktu saya berjumpa dia pada akhir tahun 2012 lalu dan  pertengahan tahun 2013. Kita  selalu berbicara bahwa “nasyid harus berkembang dan memasyarakat”. Pada 30 Desember 2013, Kang Aden telah meninggalkan kita semua.

(Empi Nurziah)

 

Baca Juga kisah galau yang mengisnpirasi di artikel ini

Tinggalkan Balasan